KARBOHIDRAT
Karbohidrat adalah
polihidroksi aldehida dan keton atau turunan mereka. Karbohidrat pernah
disangka “hidrat dari karbon”, sehingga disebut karbohidrat karena kebanyakan
memenuhi rumus Cm(H2O)n dengan harga m dan n
boleh sama dan juga boleh berbeda
Penggolongan karbohidrat
*) monosakarida:
satuan karbohidrat yang tersederhana; tak dapat dihidrolisis menghasilkan
karbohidrat yang lebih kecil. Contoh: glukosa, fruktosa, galaktosa
*) disakarida:
dimer-dimer dari monosakarida; dapat dihidrolisis menghasilkan dua buah molekul
monosakarida
Contoh:
sukrosa (hasil hidrolisisnya glukosa dan fruktosa)
laktosa (hasil hidrolisisnya glukosa dan galaktosa)
maltosa (hasil hidrolisisnya glukosa dan glukosa)
karbohidrat yang tersusun dari dua sampai delapan satuan
monosakarida dirujuk sebagai oligosakarida
*) polisakarida:
polimer dari monosakarida; dapat dihidrolisis menghasilkan banyak molekul
monosakarida
Contoh: pati, selulosa (yang bisa dihidrolisis menghasilkan
banyak satuan glukosa)
Apabila polisakarida dihidrolisis maka tidak langsung
menjadi monosakarida-monosakarida, namun terputus-putus menjadi molekul-molekul
yang lebih kecil terlebih dahulu
1). Monosakarida
Semua monosakarida larut mudah dalam air karena mengandung
banyak gugus alkohol sehingga dapat berikatan hidrogen dengan molekul-molekul
air
Glukosa disebut juga aldoheksosa.
Aldo menunjukkan aldehida, heks menunjukkan jumlah karbon, dan osa menunjukkan karbohidrat
Dalam glukosa dan galaktosa ada empat atom C kiral yaitu C
nomor 2, 3, 4, dan 5. Sedangkan pada fruktosa hanya ada 3 atom C kiral, yaitu
atom C nomor 3, 4, dan 5. Atom C kiral
adalah atom C yang mengikat empat gugus yang berbeda. Berdasarkan struktur
glukosa, atom C kiral ditandai dengan (*)
Perbedaan antara glukosa, fruktosa, dan galaktosa adalah
sifat keoptisannya. Glukosa dan galaktosa merupakan diastereoisomer karena
putaran optiknya berbeda. Keduanya merupakan epimer; dua molekul stereoisomer/ diastereoisomer yang berbeda pada
satu atom C kiral. Glukosa dan fruktosa merupakan diastereoisomer (isomer gugus
fungsi)
Untuk mendapatkan banyaknya struktur dengan posisi gugus
yang berbeda dapat ditentukan dengan rumus 2n dimana n adalah jumlah
atom C kiral
Untuk menggambarkan struktur karbohidrat menggunakan notasi Fischer, C kiral cukup menggunakan
perpotongan garis
Dua gugus fungsi dalam monosakarida (aldehida dan alkohol)
bersifat menghasilkan suatu hemiasetal
→ monosakarida siklik. Hemi berarti setengah
Perubahan dari struktur fischer ke struktur Haworth, jumlah
atom C kiral bertambah, yang awalnya 4 → 5 untuk glukosa dan galaktosa, dan 3 →
4 untuk fruktosa. Atom C pada no.1 pada struktur Hawort merupakan C kiral yang
pada struktur Fischer bukan C kiral
β-D-galaktosa dan α-D-galaktosa merupakan anomer; dua molekul stereoisomer/
diastereoisomer yang berbeda pada satu atom C kiral no 1, posisi yang berbeda
dari gugus pada C kiral no satu (posisi α atau β). Suatu anomer pasti epimer
namun suatu epimer belum tentu anomer. Saat dilarutkan didalam air antara
monosakarida α dan β lebih banyak larut yang β (lebih stabil)
Tata Nama
Struktur glukosa, fruktosa, dan galaktosa
D (dekstro): kanan
→ gugus terjauh dari hidroksil terletak di kanan pada C kiral
L (levo): kiri →
gugus terjauh dari hidroksil terletak di kiri pada C kiral
Enansiomer:
apabila atom-atom C kiral dari suatu struktur merupakan bayangan cermin dari
struktur yang lain
Mutarotasi: Perubahan
sudut putar optic larutan monosakarida secara perlahan-lahan menuju sudut putar
yang tetap. α-D-glukosa apabila dilarutkan di dalam air tidak selamanya sebagai
α-D-glukosa namun cincinya dapat terbuka dan membentuk β-D-glukosa, mengalami
penyetimbangan lambat dengan cincin terbuka. Gejala semacam ini merupakan
mutarotasi
0 comments:
Post a Comment