TUGAS
MATA KULIAH BIOKIMIA
PENDAHULUAN
Glukosa / suatu gula
monosakarida, adalah salah satu karbohidrat terpenting yang digunakan
sebagai sumber tenaga bagi hewan dan tumbuhan. Glukosa merupakan salah
satu hasil utamafotosintesis dan awal bagi respirasi. Bentuk alami
(D-glukosa) disebut juga dekstrosa, banyak digunakan terutama pada
industri pangan.
Glukosa
(C6H12O6, memiliki berat molekul 180.18) adalah heksosa—monosakarida
yang mengandung enam atom karbon. Glukosa merupakan aldehida (mengandung
gugus -CHO). Lima karbon dan satu oksigennya membentuk cincin yang
disebut "cincin piranosa", bentuk paling stabil untuk aldosa berkabon
enam. Dalam cincin ini, tiap karbon terikat pada gugus samping hidroksil
dan hidrogen kecuali atom kelimanya, yang terikat pada atom karbon
keenam di luar cincin, membentuk suatu gugus CH2OH. Struktur cincin ini
berada dalam kesetimbangan dengan bentuk yang lebih reaktif, yang
proporsinya 0.0026% pada pH 7.
Glukosa merupakan sumber tenaga yang
terdapat di mana-mana dalam biologi. Banyak alasan untuk kita kaji
mengapa glukosa, dan bukan monosakarida lain seperti fruktosa, yang
begitu banyak digunakan. Glukosa dapat dibentuk dari formaldehida pada
keadaan abiotik, sehingga akan mudah tersedia bagi sistem biokimia
primitif. Hal yang lebih penting bagi organisme tingkat atas adalah
kecenderungan glukosa, dibandingkan dengan gula heksosa lainnya, yang
tidak mudah bereaksi secara nonspesifik dengan gugus amino suatu
protein. Reaksi ini (glikosilasi) mereduksi atau bahkan merusak fungsi
berbagai enzim. Rendahnya laju glikosilasi ini dikarenakan glukosa yang
kebanyakan berada dalam isomer siklik yang kurang reaktif. Meski begitu,
komplikasi akut seperti diabetes, kebutaan, gagal ginjal, dan kerusakan
saraf periferal (‘’peripheral neuropathy’’), kemungkinan disebabkan
oleh glikosilasi protein.
PENGERTIAN
Glukosa adalah adalah salah satu
karbohidrat terpenting yang digunakan sebagai sumber tenaga bagi hewan
dan tumbuhan. Glukosa merupakan salah satu hasil utama fotosintesis dan
awal bagi respirasi. Bentuk alami (D-glukosa) disebut juga dekstrosa,
terutama pada industri pangan.
Karbohidrat glukosa merupakan
karbohidrat terpenting dalam kaitannya dengan penyediaan energi di dalam
tubuh. Hal ini disebabkan karena semua jenis karbohidrat baik
monosakarida, disakarida maupun polisakarida yang dikonsumsi oleh
manusia akan terkonversi menjadi glukosa di dalam hati. Glukosa ini
kemudian akan berperan sebagai salah satu molekul utama bagi pembentukan
energi di dalam tubuh. Berdasarkan bentuknya, molekul glukosa dapat
dibedakan menjadi 2 jenis yaitu molekul D-Glukosa dan L-Glukosa. Faktor
yang menjadi penentu dari bentuk glukosa ini adalah posisi gugus
hidrogen (-H) dan alkohol (–OH) dalam struktur molekulnya. Glukosa yang
berada dalam bentuk molekul D & L-Glukosa dapat dimanfaatkan oleh
sistim tumbuh-tumbuhan, sedangkan sistim tubuh manusia hanya dapat
memanfaatkan DGlukosa. Glukosa juga akan berperan sebagai sumber energi
utama bagi kerja otak. Melalui proses oksidasi yang terjadi di dalam
sel-sel tubuh, glukosa kemudian akan digunakan untuk mensintesis molekul
ATP (adenosine triphosphate) yang merupakan molukel molekul dasar
penghasil energi di dalam tubuh. , proses metabolisme glukosa akan
berlangsung melalui 2 mekanisme utama yaitu melalui proses anaerobik dan
proses aerobik. Proses metabolisme secara anaerobik akan berlangsung di
dalam sitoplasma (cytoplasm) sedangkan proses metabolisme anaerobik
akan berjalan dengan mengunakan enzim ysebagai katalis di dalam
mitochondria dengan kehadiran Oksigen (O ).
Glukosa merupakan aldehida
(mengandung gugus -CHO). Lima karbon dan satu oksigennya membentuk
cincin yang disebut "cincin piranosa", bentuk paling stabil untuk aldosa
berkabon enam. Dalam cincin ini, tiap karbon terikat pada gugus samping
hidroksildan hidrogen kecuali atom kelimanya, yang terikat pada atom
karbon keenam di luar cincin, membentuk suatu gugus CH2OH. Struktur
cincin ini berada dalam kesetimbangan dengan bentuk yang lebih reaktif.
Glukosa merupakan sumber tenaga
yang terdapat di mana-mana dalam biologi. Kita dapat menduga alasan
mengapa glukosa, dan bukan monosakarida lain seperti fruktosa, begitu
banyak digunakan. Glukosa dapat dibentuk dari formaldehida pada keadaan
abiotik, sehingga akan mudah tersedia bagi sistem biokimia primitif. Hal
yang lebih penting bagi organisme tingkat atas adalah kecenderungan
glukosa, dibandingkan dengan gula heksosa lainnya, yang tidak mudah
bereaksi secara nonspesifik dengan gugus amino suatu protein. Reaksi ini
(glikosilasi) mereduksi atau bahkan merusak fungsi berbagai enzim.
Rendahnya laju glikosilasi ini dikarenakan glukosa yang kebanyakan
berada dalam isomer siklik yang kurang reaktif.
STRUKTUR DAN TATA NAMA
Glukosa adalah monosakarida
dengan rumus C 6 H 12 O 6 atau H-(C = O) - (CHOH) 5-H, yang lima
hidroksil (OH) kelompok tersebut diatur dalam cara tertentu di
sepanjang-nya enam karbon backbone.Dalam sekilas yang terbuka-rantai
bentuk, molekul glukosa memiliki terbuka (sebagai lawan siklik dan tidak
bercabang tulang punggung) dari enam atom karbon, C-1 melalui C-6, di
mana C-1 merupakan bagian dari kelompok aldehida H (C = O) -, dan
masing-masing dari lima karbon lainnya dikenakan satu kelompok
hidroksil-OH. Sisanya obligasi dari karbon tulang punggung dipenuhi oleh
hidrogen atom-H. Oleh karena glukosa adalah heksosa dan aldosa , atau
aldohexose .
NOTASI “D” DAN “L”
Notasi D & L dilakukan karena adanya atom C dengan konfigurasi asimetris seperti pada gliseraldehida.
Masing-masing dari empat karbon
C-2 melalui C-5 yang kiral , artinya bahwa empat obligasi tersebut
terhubung ke empat bagian yang berbeda dari molekul. Dalam D-glukosa,
keempat bagian harus dalam tiga dimensi tertentu pengaturan. Yakni,
ketika molekul ditarik dalam proyeksi Fischer , yang hydroxyls pada C-2,
C-4, dan C-5 harus berada di sisi kanan, sementara pada C-3 harus
berada di sisi kiri.
PENAMAAN
Untuk gula dengan atom C
asimetrik lebih dari 1, notasi D atau L ditentukan oleh atom C asimetrik
terjauh dari gugus aldehida atau keto. Gula yang ditemui di alam adalah
dalam bentuk isomer D.
Gula dalam bentuk D merupakan
bayangan cermin dari gula dalam bentuk L. Kedua gula tersebut memiliki
nama yang sama, misalnya D-glukosa & L-glukosa.
Posisi
keempat hydroxyls yang terbalik dalam diagram Fischer L-Glukosa; D- dan
L- glukosa adalah dua dari 16 kemungkinan aldoheksosa 14 lainnya allose
, altrose , mannose , gulose , idose , galaktosa , dan talose ,
masing-masing dengan dua isomer, 'D -' dan 'L -'.
Pada gula yang lebih panjang, bentuk L- atau D- ditentukan dari atom karbon kiral yang paling jauh dari gugus karbonil
Bentuk kiral yang berbeda dari suatu gula, disebut isomer optik atau stereoisomer.
BENTUK SIKLIK
Pentosa dan heksosa dapat
membentuk struktur siklik melalui reaksi gugus keton atau aldehida
dengan gugus OH dari atom C asimetrik terjauh. Glukosa membentuk
hemiasetal intra-molekular sebagai hasil reaksi aldehida dari C1 &
OH dari atom C5, dinamakan cincin piranosa.
Pembentukan hemiasetal & hemiketal
Aldehida dapat bereaksi dengan alkohol membentuk hemiasetal. Keton dapat bereaksi dengan alkohol membentuk hemiketal.
Fruktosa dapat membentuk :
Cincin piranosa, melalui reaksi antara gugus keto atom C2 dengan OH dari C6.
Cincin furanosa, melalui reaksi antara gugus keto atom C2 dengan OH dari C5.
Siklisasi D-glukosa
Cincin beranggota enam = PIRANOSA
Pembentukan cincin siklik glukosa menghasilkan pusat asimetrik baru pada atom C1. Kedua stereoisomer disebut anomer, a & b.
Proyeksi Haworth menunjukkan bentuk cincin dari gula dengan perbedaan pada posisi OH di C1 anomerik :
a (OH di bawah struktur cincin)
b (OH di atas struktur cincin).
Dalam solusi, rantai-bentuk
terbuka glukosa ('baik' D - atau 'L -') ada dalam keseimbangan dengan
beberapa isomer siklik , masing-masing berisi sebuah cincin karbon
ditutup dengan satu atom oksigen. Dalam larutan air, bagaimanapun,
glukosa ada sebagai pyranose selama lebih dari 99%. Bentuk rantai
terbuka terbatas sekitar 0,25% dan furanose ada dalam jumlah diabaikan.
Istilah "glukosa" dan "D-glukosa" biasanya digunakan untuk bentuk-bentuk
siklik juga. Cincin ini berasal dari bentuk rantai terbuka oleh adisi
nukleofilik reaksi antara kelompok aldehid - (C = O) H pada C-1 dan
kelompok hidroksil-OH pada C-4 atau C-5, menghasilkan hemiacetal
kelompok-C (OH) HO-. Hemiasetal siklik dapat terbentuk sebagai hasil
reaksi antara gugus hidroksil dan karbonil pada rantai yang sama
Reaksi antara C-1 dan C-5
menciptakan sebuah molekul dengan cincin beranggota enam, disebut
pyranose , setelah eter siklik pyran , molekul sederhana dengan cincin
karbon-oksigen yang sama. Reaksi antara C-1 dan C-4 menciptakan sebuah
molekul dengan cincin beranggota lima, yang disebut furanose , setelah
eter siklik furan. Dalam kedua kasus, setiap karbon di atas ring
memiliki satu hidrogen dan satu hidroksil terpasang, kecuali untuk
karbon terakhir (C-4 atau C-5) dimana hidroksil diganti oleh sisa
molekul terbuka (yang - (CHOH) 2-H atau - (CHOH)-H, masing-masing).
Reaksi cincin-penutupan membuat
karbon C-1 kiral juga, karena empat obligasi menyebabkan-H, ke-OH, untuk
karbon C-2, dan oksigen cincin. Keempat bagian dari molekul dapat
diatur sekitar C-1 ( karbon anomeric ) dalam dua cara yang berbeda, yang
ditunjuk oleh prefiks 'α-' dan 'β-'. Ketika molekul glukopiranosa
ditarik dalam proyeksi Haworth , penunjukan 'α-' berarti bahwa kelompok
hidroksil yang melekat pada C-1 dan-CH 2 OH pada C-5 terletak di sisi
berlawanan dari ring pesawat (a trans pengaturan ), 'sedangkan'
β-berarti bahwa mereka berada di sisi yang sama dari pesawat (a cis
pengaturan).
Oleh karena itu,
terbuka isomer D-glukosa menimbulkan empat isomer siklik yang berbeda:
α-D-glukopiranosa, β-D-glukopiranosa, α-D-glucofuranose, dan
β-D-glucofuranose, α-D - Glucopyranose Glukopiranosa, β-D -
Glucopyranose Glukopiranosa, α-D - Glucofuranose Glucofuranose, β-D -
Glucofuranose Glucofuranose.
Rantai lainnya terbuka-isomer
L-glukosa juga menimbulkan empat bentuk siklik berbeda L-glukosa,
masing-masing cermin gambar dari D-glukosa yang sesuai.
Cincin
glukopiranosa (α atau β) dapat mengasumsikan bentuk non-planar
beberapa, analog dengan 'kursi' dan 'perahu' konformasi dari
sikloheksana. Demikian pula, cincin glucofuranose mungkin beranggapan
beberapa bentuk, analog dengan 'amplop' konformasi dari cyclopentane .
Glukopiranosa
bentuk glukosa yang mendominasi dalam larutan, dan merupakan bentuk
yang diamati dalam keadaan padat. Mereka adalah padatan kristal
berwarna, sangat larut dalam air dan asam asetat , buruk larut dalam
metanol dan etanol . Mereka meleleh pada 146 ° C (α) dan 150 ° C (β),
dan terurai pada suhu tinggi ke karbon dan air.
Karena sifat ikatan karbon yang
berbentuk tetrahedral, gula piranosa membentuk konfigurasi “kursi" atau
“perahu", tergantung dari gulanya. Penggambaran konfigurasi kursi dari
glukopiranosa di atas lebih tepat dibandingkan dengan proyeksi Haworth.
BANDINGAN ALPA DAN GLUKOSA BETA
Posisi gugus-OH pada karbon anomeric merupakan perbedaan penting untuk kimia karbohidrat.
•
Posisi Beta didefinisikan sebagai-OH berada di sisi yang sama dari
cincin sebagai # C 6. Dalam struktur kursi ini menghasilkan proyeksi
horisontal.
• Posisi Alpha
didefinisikan sebagai-OH berada di sisi berlawanan dari cincin sebagai #
C 6. Dalam struktur kursi ini menghasilkan proyeksi ke bawah.
PERAN GLUKOSA DALAM METABOLISME
Karbohidrat merupakan sumber
energi utama bagi tubuh manusia, yang menyediakan 4 kalori (17
kilojoule) energi pangan per gram. Pemecahan karbohidrat (misalnya pati)
menghasilkan mono- dan disakarida, terutama glukosa. Melalui
glikolisis, glukosa segera terlibat dalam produksi ATP, pembawa energi
sel. Di sisi lain, glukosa sangat penting dalam produksi protein dan
dalam metabolisme lipid. Karena pada sistem saraf pusat tidak ada
metabolisme lipid, jaringan ini sangat tergantung pada glukosa.
Glukosa diserap ke dalam
peredaran darah melalui saluran pencernaan. Sebagian glukosa ini
kemudian langsung menjadi bahan bakar sel otak, sedangkan yang lainnya
menuju hati dan otot, yang menyimpannya sebagai glikogen ("pati hewan")
dan sel lemak, yang menyimpannya sebagai lemak. Glikogen merupakan
sumber energi cadangan yang akan dikonversi kembali menjadi glukosa pada
saat dibutuhkan lebih banyak energi. Meskipun lemak simpanan dapat juga
menjadi sumber energi cadangan, lemak tak pernah secara langsung
dikonversi menjadi glukosa. Fruktosa dan galaktosa, gula lain yang
dihasilkan dari pemecahan karbohidrat, langsung diangkut ke hati, yang
mengkonversinya menjadi glukosa.
0 comments:
Post a Comment