Thursday, September 26, 2013

KIMIA ORGANIK

KARBOHIDRAT
Karbohidrat adalah polihidroksi aldehida dan keton atau turunan mereka. Karbohidrat pernah disangka “hidrat dari karbon”, sehingga disebut karbohidrat karena kebanyakan memenuhi rumus Cm(H2O)n dengan harga m dan n boleh sama dan juga boleh berbeda
Penggolongan karbohidrat
*) monosakarida: satuan karbohidrat yang tersederhana; tak dapat dihidrolisis menghasilkan karbohidrat yang lebih kecil. Contoh: glukosa, fruktosa, galaktosa
*) disakarida: dimer-dimer dari monosakarida; dapat dihidrolisis menghasilkan dua buah molekul monosakarida
Contoh:
sukrosa (hasil hidrolisisnya glukosa dan fruktosa)
laktosa (hasil hidrolisisnya glukosa dan galaktosa)
maltosa (hasil hidrolisisnya glukosa dan glukosa)
karbohidrat yang tersusun dari dua sampai delapan satuan monosakarida dirujuk sebagai oligosakarida
*) polisakarida: polimer dari monosakarida; dapat dihidrolisis menghasilkan banyak molekul monosakarida
Contoh: pati, selulosa (yang bisa dihidrolisis menghasilkan banyak satuan glukosa)
Apabila polisakarida dihidrolisis maka tidak langsung menjadi monosakarida-monosakarida, namun terputus-putus menjadi molekul-molekul yang lebih kecil terlebih dahulu
1). Monosakarida
Semua monosakarida larut mudah dalam air karena mengandung banyak gugus alkohol sehingga dapat berikatan hidrogen dengan molekul-molekul air
Glukosa disebut juga aldoheksosa. Aldo menunjukkan aldehida, heks menunjukkan jumlah karbon, dan osa menunjukkan karbohidrat
Dalam glukosa dan galaktosa ada empat atom C kiral yaitu C nomor 2, 3, 4, dan 5. Sedangkan pada fruktosa hanya ada 3 atom C kiral, yaitu atom C nomor 3, 4, dan 5. Atom C kiral adalah atom C yang mengikat empat gugus yang berbeda. Berdasarkan struktur glukosa, atom C kiral ditandai dengan (*)
Perbedaan antara glukosa, fruktosa, dan galaktosa adalah sifat keoptisannya. Glukosa dan galaktosa merupakan diastereoisomer karena putaran optiknya berbeda. Keduanya merupakan epimer; dua molekul stereoisomer/ diastereoisomer yang berbeda pada satu atom C kiral. Glukosa dan fruktosa merupakan diastereoisomer (isomer gugus fungsi)
Untuk mendapatkan banyaknya struktur dengan posisi gugus yang berbeda dapat ditentukan dengan rumus 2n dimana n adalah jumlah atom C kiral
Untuk menggambarkan struktur karbohidrat menggunakan notasi Fischer, C kiral cukup menggunakan perpotongan garis
Dua gugus fungsi dalam monosakarida (aldehida dan alkohol) bersifat menghasilkan suatu hemiasetal → monosakarida siklik. Hemi berarti setengah
Perubahan dari struktur fischer ke struktur Haworth, jumlah atom C kiral bertambah, yang awalnya 4 → 5 untuk glukosa dan galaktosa, dan 3 → 4 untuk fruktosa. Atom C pada no.1 pada struktur Hawort merupakan C kiral yang pada struktur Fischer bukan C kiral
β-D-galaktosa dan α-D-galaktosa merupakan anomer; dua molekul stereoisomer/ diastereoisomer yang berbeda pada satu atom C kiral no 1, posisi yang berbeda dari gugus pada C kiral no satu (posisi α atau β). Suatu anomer pasti epimer namun suatu epimer belum tentu anomer. Saat dilarutkan didalam air antara monosakarida α dan β lebih banyak larut yang β (lebih stabil)
Tata Nama
Struktur glukosa, fruktosa, dan galaktosa
D (dekstro): kanan → gugus terjauh dari hidroksil terletak di kanan pada C kiral
L (levo): kiri → gugus terjauh dari hidroksil terletak di kiri pada C kiral
Enansiomer: apabila atom-atom C kiral dari suatu struktur merupakan bayangan cermin dari struktur yang lain
Rasemat/ rasemik merupakan dua senyawa enansiomer yang komposisinya sama. Disebut rasemik karena tidak memutar bayangan cermin. Pada dasarnya, enantiomer adalah isomer senyawa tidak memiliki sifat fisik yang berbeda kecuali sifat optisnya sehingga sulit dipisahkan. Namun demikian, garam diastereomernya memiliki perbedaan karakter fisik yang cukup jauh, terutama pada kelarutannya.
Mutarotasi: Perubahan sudut putar optic larutan monosakarida secara perlahan-lahan menuju sudut putar yang tetap. α-D-glukosa apabila dilarutkan di dalam air tidak selamanya sebagai α-D-glukosa namun cincinya dapat terbuka dan membentuk β-D-glukosa, mengalami penyetimbangan lambat dengan cincin terbuka. Gejala semacam ini merupakan mutarotasi

0 comments:

Post a Comment