Tidak seperti bahan-bahan alam lainnya, plastik bersifat non-biodegradable.
Berdasarkan informasi, 30% volume sampah di Amerika Serikat terdiri
dari plastik. Bagaimana di negara kita, Indonesia? Umumnya sampah
plastik ditangani dengan cara dikubur atau dibakar dalam incinerator. Namun,
kedua cara tersebut belum menyelesaikan masalah. Plastik yang dikubur
tidak akan membusuk sementara lahan tempat mengubur plastik semakin
sulit. Pembakaran plastik akan menyebabkan polusi. Misalnya, pembakaran
PVC menghasilkan gas hidrogen klorida (HCl) atau gas klorin (Cl2).
Berikut beberapa cara yang dipertimbangkan untuk menangani plastik.
a. Daur ulang
Plastik termoplas dapat dibentuk ulang melalui pemanasan. Dapat juga didepolimerisasi sehingga
diperoleh kembali monomernya. Akan tetapi, sulit sekali memilah sampah
plastik menurut jenisnya. Sampah plastik seringkali merupakan campuran
dari berbagai jenis. Dengan demikian juga mengandung plasticiser,
pigmen warna, dan campuran bahan lainnya. Akibatnya, hasil daur
ulangnya paling merupakan plastik dengan mutu yang lebih rendah dan
kurang nilai ekonomisnya.
Di negara maju yang penduduknya sadar
lingkungan, produsen mencantumkan kode yang menyatakan jenis plastik.
Lalu di tempattempat umum disediakan tempat sampah dengan berbagai
kode, sehingga masyarakat dapat membuang sampah plastik menurut
jenisnya. Dapatkah Anda mengelompokkan bahan-bahan plastik yang telah
Anda pakai berdasarkan jenis plastik?
b. Membuat plastik yang biodegradable
Dengan membuat plastik yang biodegradable, maka plastik akan hancur dalam beberapa tahun.
c. Pirolisis
Apabila plastik dipanaskan hingga 7000C
tanpa udara, maka molekul plastik akan terurai membentuk
molekul-molekul sederhana. Campuran plastik yang biasa, seperti
politena, polipropilena atau polistirena, ketika dipirolisis akan
menghasilkan hidrokarbon sederhana serti etena atau propena atau
benzena. Senyawa tersebut dapat dipisahkan melalui destilasi bertingkat.
Hasilnya kemudian dapat digunakan untuk membuat berbagai bahan kimia
termasuk plastik. Untuk sekarang ini, pirolisis dinilai tidak ekonomis,
karena masih tersedia bahan baku yang lebih murah, yaitu dari minyak
bumi dan gas alam.
Keuntungan yang diperoleh dari cara pirolisis, salah satunya adalah kita dapat menyortir limbah plastik menurut jenisnya.
Wednesday, March 21, 2012
Masalah lingkungan yang berkaitan dengan penggunaan plastik
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment