Selamaini aku mencoba melangkahkan kaki, dan berjalan
menjemputmu dengan hati yang terbuka, dengan harapan aku mampu membimbing dan
membawamu menuju istana cinta yang telah kubangun dalam hidupku. Kala itu aku
sungguh – sungguh berniat menjadikanmu permaisuri hidupku yang akan selalu kuhabgatkan
dengan aliran darah yang terbias melalui dekapan pelukku. Aku tau, ketika
gundah hadir dalam hatimu dan membuatmu bertanya akan kepastian cintaku? Aku
akan membawamu pergi ke taman asmaraku, aku akan membaringkanmu di bawah teduhnya pohon cinta
yang telah tumbuh rindang dalam hatiku, saat itu akan kuusir gundahmu dengan
bisikan – bisikan cinta yang setiap saat akan kuhadiirkan di hatimu melaluli
bait – bait puisi yang muncul dari kejernijhan hatiku.
Sahabat… kau yang menjadi cintaku
Aku tidak sedang berpuisi… aku tidak sedang merayumu
melalui tulisan – tulisan yang mewakili perasaan hati ini, aku hanya ingin kau
mengerti seutuhnya apa yang ada dalam hatiku tentang dirimu, aku mengagumimu
melalui kesederhanaan yang kau miliki disetiap prilakumu, aku juga
mengagumimu melalui tutur katamu yang
lembut dan candamu yang santun. Sahabat… hingga saat ini aku selalu bertanya,
apakah engkau tau sepenuhnya? Bahwa aku mencintaimu ketika malam berganti
siang, ketika azan subuh dikumandangkan dari rumah – rumah Allah yang kemudian
diiringi terbitnya matahari dari ufuk timur, percayalah… hingga senja pun tiba
aku tetap begitu, aku akan tetap mencintaimu hingga waktu pun tak mampu
membatasinya…
Sahabat… aku ingin kau juga tau apa yang kuharap dan
apa yang kurasakan saat hati ini terbuka olehmu dihari yang lalu,
0 comments:
Post a Comment