Wednesday, October 24, 2012

cermin




Lelakiku, lekas kunjungi aku. Aku sedang mengandung. Buah yang dulu kau tanam di balik bilikku itu,  mungkin sudah matang. Batang-batangnya amat keras. Serabut akarnya mengisi setiap lekuk liku kamarku. Aku merindukan kamu. Petiklah buah itu. Buah yang telah mengantarkan kau ke balik bilikku. Yang kau curi dari taman itu.

Perempuanku, sesungguhnya setiap saat kukunjungi kamu. Mengapa kau tak sadar-- sejak aku mencuri di taman itu, perlahan-lahan aku telah menjelma buah, yang kemudian kau makan, kau simpan di balik bilikmu itu. Sejak itu kulitmu bersisik dan desahmu mendesis. Sebab itulah setiap saat kau merindukan aku. Kau seperti bercermin, melihat bayangmu sendiri di antara kelakangku. Setiap saat sesungguhnya kau mengandungku. Karena aku adalah rasa sakit itu. Yang setia mengunjungimu.

0 comments:

Post a Comment