Wednesday, October 24, 2012

Teruntuk Sahabatku, Mu’arrofah



 Assalamualaikum…

Selamaini aku mencoba melangkahkan kaki, dan berjalan menjemputmu dengan hati yang terbuka, dengan harapan aku mampu membimbing dan membawamu menuju istana cinta yang telah kubangun dalam hidupku. Kala itu aku sungguh – sungguh berniat menjadikanmu permaisuri hidupku yang akan selalu kuhabgatkan dengan aliran darah yang terbias melalui dekapan pelukku. Aku tau, ketika gundah hadir dalam hatimu dan membuatmu bertanya akan kepastian cintaku? Aku akan membawamu pergi ke taman asmaraku, aku akan  membaringkanmu di bawah teduhnya pohon cinta yang telah tumbuh rindang dalam hatiku, saat itu akan kuusir gundahmu dengan bisikan – bisikan cinta yang setiap saat akan kuhadiirkan di hatimu melaluli bait – bait puisi yang muncul dari kejernijhan hatiku.


Sahabat… kau yang menjadi cintaku
Aku tidak sedang berpuisi… aku tidak sedang merayumu melalui tulisan – tulisan yang mewakili perasaan hati ini, aku hanya ingin kau mengerti seutuhnya apa yang ada dalam hatiku tentang dirimu, aku mengagumimu melalui kesederhanaan yang kau miliki disetiap prilakumu, aku juga mengagumimu  melalui tutur katamu yang lembut dan candamu yang santun. Sahabat… hingga saat ini aku selalu bertanya, apakah engkau tau sepenuhnya? Bahwa aku mencintaimu ketika malam berganti siang, ketika azan subuh dikumandangkan dari rumah – rumah Allah yang kemudian diiringi terbitnya matahari dari ufuk timur, percayalah… hingga senja pun tiba aku tetap begitu, aku akan tetap mencintaimu hingga waktu pun tak mampu membatasinya…


Sahabat… aku ingin kau juga tau apa yang kuharap dan apa yang kurasakan saat hati ini terbuka olehmu dihari yang lalu, 

0 comments:

Post a Comment